Muh. Yusuf

Ungkapan masyarakat madani dapat diberi makna masyarakat yang beradab, masyarakat yang berperadaban, atau masyarakat yang berbudaya, yang di dalamnya manusia benar-benar diperlakukan sebagai manusia

Senin, 01 Mei 2023

MGMP IPS PALU

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0vX7YPXEgavmQVKMN1CFFLj7v5ZapTWpud1GVyT41DcAAouiHyrtnPKXcCtuREzCil&id=100001252692671&mibextid=Nif5oz

Sabtu, 04 Desember 2021

Perspektif Global







Forum Diskusi
Silahkan kepada mahasiswa memberikan deskripsi singkat yang anda pilih dari salah satu modul diantara 6 modul pada BMP Perspektif Global (sebutkan Modulnya)


MODUL  1

HAKIKAT DAN KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL

A.  HAKIKAT DAN KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL

Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Ini dicerminkan dengan motto “ think globally, act locally “

Perspektif global berkaitan erat dengan istilah GLOBAL, GLOBALISASI, dan PENDIDIKAN GLOBAL.

a.    Global

Menurut kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, global berarti “ concerning the whole art “ yaitu sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional atau seluruh jagat raya.

Isu global berkaitan dengan masalah, kejadian, kegiatan, dan sikap yang pengaruhnya terhadap seluruh dunia atau internasional.

b.    Globalisasi

  • Globalisasi adalah suatu proses dimana kejadian, keputusan dan kegiatan disalah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, bagi individu dan masyarakat di daerah lain
  • Menurut Hamijoyo ( Mimbar 1990 ) ciri dari globalisasi adalah :

  1. Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajemen yang tangguh
  2. Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik
  3. Adanya saling ketergantungan antarnegara
  4. Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi

  • Ciri globalisasi menurut HAR Tilaar :

         Adanya era masyarakat terbuka, yakni :

  1. Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang menghasilkan produk – produk berkualitas tinggi
  2. Dalam bidang politik, ditandai dengan berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat dimana setiap anggotanya ikut aktif dalam kehidupan bersama dan menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik.

Dampak positif dari globalisasi :

1. Munculnya masyarakat megakompetensi

2. Masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif

Dampak negatif dari globalisasi : Melahirkan budaya global sehingga menjadi ancaman bagi budaya lokal ( sikap westernisasi / kebarat – baratan)

c.    Pendidikan global

Pendidikan global adalah upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif para siswa sebagai bekal untuk menghadapi dan memecahkan masalah global

Menurut Hoopes ( 1997 ), pendidikan global memiliki 3 tujuan yaitu :

1. Memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan.

2. Memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global

3. Memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, sebagai warga suatu negara, dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruhan ( global citizen )


B.  DIMENSI, MANFAAT, TUJUAN, DAN MASALAH PERSPEKTIF GLOBAL

Tujuan diberikannya perspektif global ( Marryfield, 1997 ) adalah :

1. Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global

2. Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya

3. Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari – hari  maupun dalam pengembangan profesinya

Peran guru :

1. Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pengetahuan global dalam memahami masalah – masalah dunia

2. Meningkatkan kesadaraan dan wawasan anak didik sebagai landasan dalam melakukan tindakan yang berdampak global

3. Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari – hari, yang mempunyai pengaruh terhadap masalah global

Contoh bidang IPS yang berkaitan dengan masalah globalisasi :

a. Ekonomi

Model – model kerja sama ekonomi menurut Kuang-Sheng-Siao ( Susanto, 1997 ) :

1. Zona Perdagangan Bebas, daerah dimana penurunan tarif dan berbagai hambatan diturunkan secara bersama supaya arus omoditas barang dan jasa dapat bergerak bebas

2. Persetujuan tarif, pembentukan sebuah sistem tarif yang sama dipakai untuk mengeliminasi kompetensi intra regional dan mendukung usaha kerja sama dalam menghadapi tantangan

3. Pasar bersama, selain arus bebas dari komoditas dan jasa, bahan baku produk, tenaga kerja dan modal dapat ditransfer secara bebas

4. Aliansi ekonomi, harmonisai total didalam kesejahteraan sosial, transportasi, moneter, dan kebijakan ekonomi nasional lainnya.

5. Integrasi ekonomi secara penuh

Bentuk – bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi :

1. Asean Free Trade Areas ( AFTA ); kerja sama regional Asia Tenggara dalam rangka perdagangan bebas

2. Asian Pasific Economic Cooperation ( APEC ); kerja sama antarnegara pasifik termasuk Kanada dan Amerika

b.    Geografi

Di era globalisasi hubungan antara negara yang satu dengan lainnya tidak terbatas oleh batas wilayah geografis, batas negara atau batas administrasi sebab globalisasi merupakan penduniaan tanpa tapal batas

Contoh masalah global berdasarkan tinjauan dari bidang geografi : pengaruh kebakaran hutan terhadap negara – negara tetangga ASEAN, Pembuangan limbah beracun dan limbah nuklir, kekayaan alam, global warming, dll.

c.    PPKn

Hubungan masalah globalisasi yang berkaitan dengan bidang studi PPKn adalah seputar masalah ilmu politik, hukum, kenegaraan, demokrasi dan hak asasi manusia.

Terjadinya pergeseran peran negara di era globalisali karena timbulnya arus sirkulasi ( Investmen, Industry, Information Technology, dan Individual Consumer )

d.    Sejarah dan Budaya

1. Membentuk wawasan kebangsaan ( nation character building )

      Pendidikan diarahkan untuk :

a. Memperluas wawasan dan persepsi anak didik yang berkaitan dengan permasalahan global

b. Meningkatkan kesadaran anak didik kita, bahwa mereka bukn saja sebagai warga negara Indonesia tetapi juga warga dunia

c. Memberikan wawasan untuk mengkaji ulang nilai dan budaya yang ada


2. Dalam kaitannya dengan nilai budaya

Anak didik perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan yang cukup  untuk menyeleksi budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya kita.

3. Memonitor aktivitas penggunaan internet

·            Manfaat dan kegunaan mempelajari perspektif global :

1. Meningkatkan wawasan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan saja warga suatu negara melainkan warga dunia

2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita ten tang dunia sehingga kita dapat mengikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek, terutama dalam perkembangan IPTEK

3. Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek

4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya


Modul 2

PERSPEKTIF GLOBAL DILIHAT DARI SUDUT ILMU – ILMU SOSIAL DAN ILMU LAIN YANG TERKAIT

A. PERSPEKTIF GLOBAL DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH DAN EKONOMI

a. Perspektif global dari visi geografi, yakni suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan fenomena, proses, dan masalah keruangan permukaan bumi, baik untuk masa lampau, saat ini terutama untuk masa yang akan datang

b. Perspektif global dari visi sejarah, yakni suatu kemampuan memandang secara mendalam berkenaan dengan pengalaman masa lampau, sejarah tentang tokoh – tokoh, bangunan – bangunan, perang, pertemuan internasional, dan peristiwa bersejarah yang memiliki dampak luas terhadap tatanan kehidupan global sebagai acuan transformasi budaya serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia ( SDM ) generasi muda untuk memasuki kehidupan global dihadapannya

c. Perspektif global dari visi ekonomi, yakni terkait dengan pertumbuhan penduduk, kemajuan dan penerapan IPTEK dalam proses produksi serta distribusi, kebutuhan yang cenderung tidak terbatas kuantitasnya


B. PERSPEKTIF GLOBAL DARI VISI POLITIK, SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

a. Perspektif global dari visi politik,mencakup hubungan antarnegara yang lebih akrab disebut hubungan global dimana pengakuan dan perjuangan politik menjadi modal utama untuk mengembangkan diri ditengah – tengah dunia Internasional. Misalnya keberhasilan perjuangan politik Indonesia yang berlandaskan politik luar negeri bebas aktif, telah membawa Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan dalam percaturan politik dunia oleh negara – negara besar.

b. Perspektif global dari visi sosiologi, yakni interaksi sosial yang makin intensif sampai ke tingkat global, menunjukkan perubahan sosial di masyarakat sampai  ke proses modernisasi. Perubahan dan kemajuan yang positif meningkatkan kesejahteraan dalam arti yang seluas – luasnya, harus kita syukuri sedangkan yang berdampak negatif harus kita waspadai bahkan secara aktif kita harus mencari alternatif pemecahannya

c. Perspektif global dari visi antropologi, yakni mengamati, menghayati, dan memprediksi perkembangan kebudayaan secara menyeluruh yang aspek serta unsur – unsurnya itu berkaitan satu sama lain terintegrasi dalam kehidupan umat manusia.


C. PERSPEKTIF GLOBAL DARI IPTEK, TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, DAN INTERNASIONAL

a. Perspektif global dari visi IPTEK, yakni produk budaya manusia dengan kesadaran yang tinggi, manusia dituntut kemampuan untuk mengendalikan IPTEK yang bermata dua demi kesejahteraan umat manusia dengan kelestarian lingkungan hidup

b. Perspektif global dari visi transportasi, yakni sarana yang sangat bermakna dalam mendukung proses keteergantungan umat manusia dalam berbagai aspek kehidupan pada tatanan global hari ini dan di masa yang akan datang

c. Perspektif global dari visi komunikasi, yakni sarana saling pengertian internasional dalam menghadapi kehidupan global yang penuh masalah dan tantangan hari ini serta masa yang akan datang

d. Perspektif global dari visi internasional, yakni lembaga internasional baik Perserikatan Bangsa – Bangsa maupun organisasi independen, meemiliki kedudukan, fungsi, dan peranan yang bermakna dalam menopang saling pengertian serta saling ketergantungan antar bangsa dan negara yang beragam sistem politik, ekonomi, budaya, serta keadaan rasialnya


MODUL 3

PENTINGNYA KESADARAN DAN WAWASAN PERSPEKTIF GLOBAL

A. PENTINGNYA KESADARAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL

Kesadaran dalam perspektif global adalah pengakuan bahwa kita bukan semata – mata sebagai warga suatu negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional dan global

Wawasan global adalah suatu pemahaman terhadap pengetahuan, fenomena, masalah, dan peristiwa yang bersifat global untuk kepentingan umat manusia sehingga kita berusaha untuk mempertahankannya

Perspektif global mencakup dua sisi yakni : kesadaran dan wawasan.

Untuk memdukung kesadaran dan wawasan kita diperlukan adanya landasan, yaitu :

a. Nasionalisme ( kesadaran nasional )

b. Norma dan agama

c. Nilai budaya bangsa


B. PENTINGNYA WAWASAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL

Cara paling efektif untuk meningkatkan dan memperluas wawasan adalah melalui pendidikan

4 hal yang dikembangkan melalui pendidikan :

a. Kemampuan mengantisipasi ( anticipate )

b. Mengerti dan mengatasi situasi ( cope )

c. Mengakomodasi ( accomodate )

d. Mereorientasi ( reorient )


MODUL 4

ISU – ISU DAN MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL

A. ISU – ISU DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL

1. Penduduk dan keluarga berencana

2. Pembangunan

3. Hak Asasi Manusia ( HAM )

4. Migrasi

5. Lingkungan dan sumber daya


B. MASALAH – MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN KEPENTINGAN NASIONAL

Negara yang terbelakang adalah negara yang kemampuan SDM-nya masih sangat rendah dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK untuk menggali sumber daya alam serta lingkungan bagi kemakmurannya

Contoh : negara – negara di afrika dan Amerika latin dan beberapa negara  di kawasan Asia

Negara sedang berkembang adalah negara yang kemampuan SDM-nya lebih maju dibanding negara terbelakang dalam menguasai dan memanfaatkan IPTEK untuk menggali sumber daya alam serta lingkungan bagi kemakmurannya

Contoh : negara di Asia Tenggara ( kecuali Singapura ), Mesir, Maroko, Republik Afrika Selatan dan negara – negara di timur tengah

Negara maju adalah negara yang SDM-nya telah menguasai dan memanfaatkan IPTEK canggih dalam kehidupannya

Contoh : Eropa barat, Amerika utara dan Jepang

Dalam menciptakan kehidupan global yang sejahtera, aman, dan damai, kerjasama dan saling ketergantungan merupakan mekanisme yang strategi

MODUL 5

ISU – ISU DAN MASALAH GLOBAL DALAM KAITANNYA DENGAN PEMBELAJARAN IPS SD


A. ISU – ISU GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Kemajuan dan pemanfaatan IPTEK dalam bidang komunikasi, transportasi, multimedia, kamera, dan pemotretan jaraj jauh, teropong serta pennginderaan dari satelit telah memperluas cakrawala pandang manusia yang memperkaya materi pembelajaran IPS

Kontak antarmanusia dan arus barang, berita dan informasi, baik secara fisik langsung tanpa perantara maupun tidak langsung melalui berbagai media, memperluas cara pandang manusia mulai dari tingkat global, untuk membina perspektif global dalam diri manusia. Proses yang demikian itu merupakan salah satu tugas yang harus diperhatikan pada pembelajaran IPS

Secara alamiah, baik kondisi alam-fisik maupun sosial-budaya manusia dipermukaan bumi, tersebar tidak merata dan beraneka ragam. Ketidakmerataan dan keanekaragaman SDA dan SDM ini menjadi dasar terjadinya penjelajahan, kontak sosial, perdagangan serta kemajuan cara pandang manusia terhadap kehidupan baik dalam konteks keruangan maupun dalam perkembangan waktunya. Kenyataan yang demikian itu, menjadi landasan materi pada kajian pembelajaran IPS

Fenomena dan masalah kehidupan di permukaan bumi sebagai suatu kenyataan merupakan proses yang berkembang dalam ruang tertentu pada perjalanan dari waktu ke waktu. Kenyataan yang demikian merupakan perpaduan jalinan antara faktor ruang dengan faktor waktu yang mencirikan karakter aspek kehidupan tersebut . fenomena itu merupakan hal yang menarik bagi pembelajaran IPS

B. MASALAH – MASALAH GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

1. Penduduk dan keluarga berencana

2. Pembangunan

3. Hak Asasi Manusia ( HAM )

4. Migrasi

5. Kepemilikan bersama secara global

6. Lingkungan hidup dan sumber daya alam

7. Kelaparan dan bahan pangan

8. Perdamaian dan keamanan

9. Prasangka dan diskriminasi


MODUL 6 

MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL


A. MODEL PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL DALAM IPS SD

1. Materi ( pokok bahasan )

Pada pembelajaran IPS, khususnya dalam konteks perspektif global, sumber dan media pembelajaran utama adalah kehidupan masyarakat yang nyata. Sejalan dengan perkembangan IPTEK multimedia hasil kemajuan teknologi yang meliputi media cetak ( surat kabar, tabloid, majalah ) dan media elektronik ( radio, tv, video, internet ) juga menjadi sumber serta media pembelajaran yang makin bermakna.

2. Proses pembelajaran

Proses pembelajaran yang akan ditempuh dan dilaksanakan tidak dapat dilepaskan dari sifat materi yang akan dibahas, dan produk atau tujuan yang harus dicapai.

3. Tujuan yang akan dicapai

Tujuan pendidikan dari pengajaran meliputi aspek kognitif, psikomotorik dan afektif. Tujuan menjadi panduan bagi teknik evaluasi yang akan diterapkan.

4. Teknik evaluasi

a. Evaluasi non – tes meliputi penilaian kegiatan tugas dan penampilan.

Contoh : tugas observasi, dan mengumpulkan informasi ( data )

b. Evaluasi tes meliputi bentuk uraian ( esai ) dan objektif tes

5. Konsep

Konsep IPS dapat merupakan satu kata atau suatu ungkapan yang memiliki ciri yang menonjol dan melekat yang juga memiliki makna rangkap baik makna denotatif maupun makna konotatif.

Dalam perspektif global konsep yang diketengahkan antara lain saling ketergantungan, perdamaian, kesejahteraan bersama, kepemilikan bersama, dll.

Proses pembinaan konsep memakan waktu yang lama sehingga dalam diri siswa terjadi pola pengertian yang luas tentang suatu kata atau ungkapan yang disebut konsep

3 strategi pembinaan konsep ( John Jarolimek, 1971: 57 – 64 ) :

1. Membuat daftar ( listing ), mengelompokkan ( grouping ), dan membuat label ( labeling )

2. Mengalami ( experiencing ), berhipotesis ( hypothesizing ), pengujian ( testing )

3. Memperkenalkan contoh dan bukan contoh ( recognizing examples dan nonexamples )

6. Pengembangan teknik evaluasi

Pengembangan teknik evaluasi lebih menekankan pada keterampilan dan sikap sosial.



B. EVALUASI PEMBELAJARAN PERSPEKTIF GLOBAL DALAM IPS SD

a. Hakikat evaluasi

Evaluasi berkenaan dengan suatu penerapan yang segera harus dilakukan untuk mengungkapkan mutu hasil, proses atau program pendidikan tertentu yang telah disepakati dan ditentukan tujuan atau nilainya.

b. Asas evaluasi

1. Asas komprehensif / asas keseluruhan

2. Asas kesinambungan / asas kontinuitas

3. Asas objektivitas

c. Fungsi evaluasi

1. Mengungkapkan penguasaan peserta didik terhadap materi atau pokok bahasan yang telah diperoleh dari proses pembelajaran yang meliputi pengetahuan, kemampuan berpikir, keterampilan, perasaan dan sikapnya

2. Menemukan kelemahan – kelemahan materi, metode, media pengajaran, dan tujuan yang telah dirumuskan

3. Mengungkapkan terpenuhi tidaknya tugas guru dalam melakukan pembelajaran terhadap para peserta didik

4. Mengungkapkan tingkat perkembangan peserta didik secara individual, yang selanjutnya digunakan untuk membimbing pertumbuhan potensinya lebih lanjut

d. Tujuan evaluasi

1. Membuat laporan prestasi peserta didik berkenaan dengan hasil pembelajaran yang harus diketahui oleh orangtua masing – masing

2. Mendapatkan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran terhadap keberhasilan atau ketidakberhasilan kerja dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran

3. Menemukan faktor – faktor pendorong dan penghambat keberhasilan pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh para peserta didik

4. Menyusun program bimbingan individual bagi para peserta didik dalam mencapai keberhasilan pembelajaran

5. Meningkatkan rangsangan kegiatan pembelajaran kepada para peserta didik