KOMPETENSI DASAR
Sekolah Menengah Pertama
(SMP)/
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas selesainya penyusunan dokumen Kompetensi Dasar untuk Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagai
salah satu perangkat
kelengkapan Dokumen Kurikulum
2013. Penyusunan dokumen ini dalam rangka menindaklanjuti program-program
prioritas yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014.
Selain
berisi deskripsi Kompetensi Dasar, dokumen ini berisi pula Kompetensi Inti dan
Struktur Kurikulum. Kompetensi Dasar
dikembangkan dari Kompetensi Inti, sedangkan pengembangan Kompetensi Inti mengacu pada Struktur Kurikulum. Kompetensi Inti merupakan
kompetensi yang mengikat berbagai Kompetensi Dasar ke dalam aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus dimiliki peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran siswa aktif. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas.
Penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan
kepada Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Tim Nara Sumber, Tim Pengarah,
Tim Internal Kemdikbud, Tim Inti, Tim Teknis, dan Tim Pengembang yang telah meluangkan waktu untuk menulis dan memberikan kontribusi pemikiran yang komprehensif dalam mewujudkan Dokumen Kurikulum 2013 ini. Penghargaan yang sama juga kami
sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan masukan baik secara
tertulis, melalui media elektronik dan cetak, maupun secara lisan guna
penyempurnaan Kurikulum 2013.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Prof.
Dr. Khairil Anwar Notodiputro
DAFTAR ISI
Lampiran 2......... KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
BAB I
STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTs
PENGERTIAN
Struktur
kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata
pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan
beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga
merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian
konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang
adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur
kurikulum juga gambaran mengenai
penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan
pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum
menggambarkan ide kurikulum mengenai
posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan
seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi
kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.
STRUKTUR KURIKULUM
SMP/MTs
Beban
belajar di SMP/MTs untuk kelas VII, VIII, dan IX masing-masing 38 jam per
minggu. Jam belajar SMP/MTs adalah 40 menit.
Struktur
Kurikulum SMP/MTs adalah sebagai berikut:
MATA PELAJARAN
|
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU
|
|||
VII
|
VIII
|
IX
|
||
Kelompok A
|
||||
1.
|
Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Bahasa
Indonesia
|
6
|
6
|
6
|
4.
|
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5.
|
Ilmu
Pengetahuan Alam
|
5
|
5
|
5
|
6.
|
Ilmu
Pengetahuan Sosial
|
4
|
4
|
4
|
7.
|
Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
Kelompok B
|
||||
1.
|
Seni
Budaya (termasuk muatan lokal)*
|
3
|
3
|
3
|
2.
|
Pendidikan
Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan(termasuk muatan lokal)
|
3
|
3
|
3
|
3.
|
Prakarya(termasuk muatan lokal)
|
2
|
2
|
2
|
Jumlah
Alokasi Waktu Per Minggu
|
38
|
38
|
38
|
Keterangan:
*Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
Ekstra
Kurikuler SMP/MTs antara lain:
-
Pramuka
(Wajib)
-
OSIS
-
UKS
-
PMR
Kelompok
A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek
kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih
menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. Seni Budaya dan Prakarya menjadi
dua mata pelajaran yang terpisah. Untuk seni budaya didalamnya terdapat pilihan
yang disesuaikan dengan minat siswa dan kesiapan satuan pendidik dalam
melaksanakannya.
IPA
dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative
science dan integrative social
studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai
pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan
belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab
terhadap lingkungan sosial dan alam.Disamping itu, tujuan pendidikan IPS
menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme,
serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan
untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai
keunggulan wilayah nusantara.
BEBAN BELAJAR
Dalam
struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula
32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam
belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.
Dengan
adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru
memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang
berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan
waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena
peserta didik perlu latihan untuk melakukan pengamatan, menanya, asosiasi, dan
komunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran
dalam menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar
memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar.
BAB II
ORGANISASI KOMPETENSI DASAR
DALAM MATA PELAJARAN
Mata
pelajaran adalah unit organisasi terkecil dari Kompetensi Dasar. Untuk
kurikulum SMP/MTs organisasi Kompetensi Dasar kurikulum dilakukan dengan cara
mempertimbangkan kesinambungan antar kelas dan keharmonisan antarmata pelajaran
yang diikat dengan Kompetensi Inti. Berdasarkan pendekatan ini maka terjadi
reorganisasi Kompetensi Dasar mata pelajaran sehingga struktur Kurikulum
SMP/MTs menjadi lebih sederhana karena jumlah mata pelajaran dan jumlah materi berkurang.
Khusus
untuk muatan lokal, Kompetensi Dasar yang berkenaan dengan seni budaya, dan keterampilan,
serta bahasa daerah dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni Budaya
dan Prakarya. Sedangkan Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
BAB III
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
Kompetensi Inti merupakan terjemahan
atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang
telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang
pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke
dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang
seimbang antara pencapaian hard skills
dan soft skills.
Kompetensi
Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi
dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi
vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke
kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi
horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan
konten Kompetensi Dasar dari mata
pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama
sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Kompetensi
Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan dengan
sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok
itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap
peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan
sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect
teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan (kompetensi
kelompok 3) dan penerapan pengetahuan (kompetensi Inti kelompok 4).
Kompetensi Inti SMP/MTs adalah sebagai
berikut:
KELAS
|
||
VII
|
VIII
|
IX
|
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
|
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
|
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama
yang dianutnya.
|
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
2. Menghargai dan menghayati perilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
|
3. Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
|
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
|
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
|
4. Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
|
4. Mengolah, menyaji,
dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
|
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
|
Kompetensi
Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada
kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten
untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi hanya pada filosofi
esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi konten
yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun
humanisme. Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti
dikemukakan di bagian landasan filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata
pelajaran untuk kurikulum yang akan dikembangkan tidak perlu terikat pada
kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar SMP/MTs untuk setiap
mata pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 10 yang mencakup: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn,Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan, serta Prakarya.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ( IPS )
SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)
KELAS: VII
KOMPETENSI
INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Menghargai karunia Tuhan YME yang
telah menciptakan waktu dengan segala
perubahannya
1.2
Menghargai ajaran agama dalam berfikir
dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3
Menghargai karunia Tuhan YME yang
telah menciptakan manusia dan lingkungannya
|
2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
|
2.1
Meniru perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, santun
dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa hindu
Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang
2.2
Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli, menghargai, dan
bertanggungjawab terhadap kelembagaan social, budaya, ekonomi dan politik
2.3
Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam
melakukan interaksi sosial dengan
lingkungan dan teman sebaya
|
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
|
3.1
Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
dalam lingkup regional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi,
sosial, budaya, pendidikan dan politik)
3.2
Memahami perubahan masyarakat Indonesia pada masa praaksara, masa
hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya,
pendidikan dan politik
3.3
Memahami jenis-jenis kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan
politik dalam masyarakat
3.4
Memahami pengertian dinamika interaksi manusia dengan lingkungan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
|
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
|
4.1
Menyajikan hasil pengamatan tentang hasil-hasil kebudayaan dan
fikiran masyarakat Indonesia pada masa
praaksara, masa hindu buddha dan masa Islam dalam aspek geografis, ekonomi, budaya
dan politik yang masih hidup dalam masyarakat sekarang
4.2
Menghasilkan gagasan kreatif untuk memahamijenis-jenis
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik di lingkungan masyarakat
sekitar
4.3
Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi manusia dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
|
KELAS: VIII
KOMPETENSI
INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1.
Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan waktu dengan
segala perubahannya
1.2
Menghayati ajaran agama dalam berfikir dan berperilaku sebagai
penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3
Menghayati karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan
lingkungannya
|
2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
|
2.1
Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab, peduli, santun
dan percaya diri sebagaimana ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa
penjajahan dan gerakan kebangsaan dalam menumbuhkan rasa kebangsaan
2.2
Berperilaku jujur, sopan, estetikadan memiliki motivasi internal
ketika berhubungan dengan lembaga sosial, budaya, ekonomi dan politik
2.3
Menunjukkan perilaku peduli, gotongroyong, tanggungjawab dalam
berpartisipasi penanggulanganpermasalahan lingkungan hidup
|
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
|
3.1
Memahami aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
dalam lingkup nasional serta perubahan dan keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi,
sosial, budaya, pendidikan dan politik)
3.2
Mendeskripsikan perubahan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan
dan tumbuhnya semangat kebangsaan serta perubahan dalam aspek geografis,
ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
3.3
Mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
3.4
Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
|
4.
Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
|
4.1
Menyajikan hasil olahan telaah tentang peninggalan kebudayaan dan
fikiran masyarakat Indonesia pada masa penjajahan dan tumbuhnya semangat
kebangsaan dalam aspek geografis, ekonomi, budaya, pendidikan dan politik
yang ada di lingkungan sekitarnya
4.2
Menggunakan berbagai strategi untuk memecahkan masalah yang berkaitan
dengan fungsi peran kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi dan politik di lingkungan masyarakat sekitar
4.3
Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat
dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
|
KELAS: IX
KOMPETENSI
INTI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1.
Menghargai dan menghayatiajaran agama yang dianutnya
|
1.1
Mensyukuri karunia Tuhan YME yang telah memberikan kesempatan
kepada bangsa Indonesia untuk melakukan perubahan dalam aspek geografis,
ekonomi, budaya dan politik
1.2
Mensyukuri adanya kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan
politik dalam masyarakat yang mengatur
kehidupan manusia dalam berfikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia
1.3
Mensykuri karunia dan rahmat Tuhan YME yang telah menciptakan
manusia dan lingkungannya
|
2.
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
|
2.1
Menunjukkan perilaku cinta tanah air dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai perwujudan rasa nasionalisme
2.2
Memiliki kepedulian dan penghargaan terhadaplembaga
sosial, budaya, ekonomi dan politik
2.3
Memiliki rasa tanggungjawab, peduli,
percaya diri dalam mengembangkan pola hidup sehat, kelestarian lingkungan
fisik, budaya, dan peninggalan berharga di masyarakat
|
3.
Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
|
3.1
Menerapkan aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu
dalam mewujudkan kesatuan wilayah Nusantara yang mencakup perubahan dan keberlanjutan
kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik)
3.2
Menelaah perubahan masyarakat Indonesia dari masa pergerakan
kemerdekaan sampai dengan awal reformasi dalam aspek geografis, ekonomi, budaya,
pendidikan dan politik dalam wawasan kebangsaan
3.3
Membandingkan manfaat kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan
politik dalam masyarakat bagi
kehidupan berbangsa dan bernegara
3.4
Membandingkan landasan dari dinamika interaksi manusia dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi
|
4.
Mengolah, menyaji, dan menalardalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
|
4.1
Menyajikan hasil olahan telaah tentanghasil-hasil kebudayaan dan
fikiran masyarakat Indonesia pada masa pergerakan kemerdekaan sampai sekarang
dalam aspek geografis, ekonomi, budaya dan politik dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
4.2
Merumuskan alternatif
tindakan nyata dalam mengatasi masalah yang kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
4.3
Merumuskan alternatif
tindakan nyata dan melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam
mengatasi masalah lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi sebagai akibat
adanya dinamika interaksi manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar