Muh. Yusuf

Ungkapan masyarakat madani dapat diberi makna masyarakat yang beradab, masyarakat yang berperadaban, atau masyarakat yang berbudaya, yang di dalamnya manusia benar-benar diperlakukan sebagai manusia

Selasa, 25 April 2017

PAHALA YANG TAK PERNAH PUTUS

 Salah satu anugerah Allah yang besar terhadap hamba-Nya adalah dengan memberikan kepada mereka pintu kebaikan dan kebajikan. Jika seorang hamba melakukan amalan kebaikan dan kebajikan, maka ia mendapat pahala kebaikan di dalam kehidupan dunia, dan juga pahala baginya setelah kematian. Bagi penghuni kubur, amalan mereka telah terputus. Amalan yang telah dilakukan selama hidupnya akan dihisab dan diberi pahala. Sementara ada pula yang mendapatkan taufik di dalam kuburnya karena kebaikan dan pahala terus mengalir kepadanya. Dia sudah tak lagi beramal, namun pahala baginya tidak pernah terhenti, derajatnya diangkat, kebaikannya semakin tumbuh dan pahalanya semakin berlipat ganda, padahal ia telah terbaring di dalam kuburnya. Alangkah bahagianya orang yang demikian itu.

Nabi telah mengabarkan bahwa ada tujuh perkara yang pahalanya akan tetap mengalir kepada manusia di dalam kuburnya setelah ia meninggal. Dari Anas,ia berkata, Rasulullah shallallohu 'alaihi wasallam bersabda,


سَبعٌ يَجرِي لِلعَبدِ أَجرُهُنَّ وَهُوَ فِي قَبرِهِ بَعدَ مَوتِهِ مَن عَلَّمَ عِلْماً أَو أَجرَى نَهراً أو حَفَرَ بِئراً أَو غَرَسَ نَخلاً أَو بَنَى مَسجِداً أَو وَرَّثَ مُصحَفاً أَو تَرَكَ وَلَداً يَستَغفِرُ لَهُ بَعدَ مَوتِهِ
“Ada tujuh hal yang pahalanya akan tetap mengalir bagi seorang hamba padahal dia sudah terbaring dalam kuburnya setelah wafatnya, Orang yang mengajarkan suatu ilmu, mengalirkan sungai, menggali sumur, menanam kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun buatnya setelah dia meninggal.” (HR. al-Bazzar, dinilai hasan oleh syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’


sumber : AL-BADR.NET